Senin, 30 April 2018

Kenikmatan Tubuh Montok Selingkuhanku


Pengalaman pertama selingkuh dengan wanita lain membuat pikiranku tak tenang. Ditambah lagi kenekatanku saat berhubungan intim aq mengeluarkan pejuhku di dalam kemaluan Fani, aq takut kalau dia sampai hamil, kalau itu sampai terjadi, wahh bakal jadi skandal.

Dan untuk menghilangkan rasa kekhawatiranku serta agar istriku tdk curiga, malam itu aq berhubungan intim dengan istriku. Tapi saat berhubungan intim, aq selalu membayangkan tubuh Fani, gerakan-gerakan erotis, pantatnya yg padat, dan toketnya yg padat montok.

Keesokkan harinya aq menelpon Fani dan menyampaikan rasa kekhawatiranku. Jawaban Fani cukup menenangkan pikiranku.

“Tenang mas, kemarin itu aq pas masa nggak subur, jadi aq biarkan pejuh mas keluar di dalam. Aq juga nggak mau suami dan keluargaku tau tentang perselingkuhan kita. Sungguh itu pengalamanku pertama”

Perbincangan kami lanjutkan dengan nada penyesalan, mengapa perselingkuhan itu harus terjadi. Tapi aq dan Fani tdk berani berjanji perselingkuhan itu tak akan terulang kembali.

2 Minggu kemudian, Fani sms, menanyakan aq sibuk atau tdk. Kujawab, ‘buat kamu segala kesibukkan bisa kutinggalkan’. Kemudian Fani ngajak ketemuan di salah satu cafe di mall di Kotaku. Katanya ada yg mau dia omongkan. Langsung aja aq meluncur dengan mobil yaris kesayangan ke mall itu. Setibanya di mall, kuparkirkan mobilku, dan langsung menuju cafe tempat kami janjian tadi. Di cafe itu aq melihat Fani sedang duduk sambil memainkan hp nya.

“Siang ini kamu benar-benar cantik Fan” kataku mengejutkanya.

“Haii, apak kabar mas Hardy Bikin kaget aja, silahkan duduk mas..” jawabnya diiringi dengan senyum manisnya

Aq pun langsung duduk di sampingnya, memesan kopi. Aq langsung tanya pada Fani.

“Katanya ada yg mau di omongin, soal apa sih Fan?

Wajah Fani yg semula semeringah, berubah menjadi sendu, tampak ada beban berat yg sedang dipikulnya. Lalu dia bercerita habis bertengkar dengan mertuanya, karena dia dianggap boros dalam membelanjakan gaji suaminya.

“Aq menitipkan anakku ke kakak iparku, aq mau cari ketengan, karena itu aq hubungi mas Hardy. Aq malas dirumah dalam kondisi mertua masih uring-uringan”

“Ya sudah, sekarang kita mau kemana Fan?” tanyaku

“Terserah mas Hardy saja, yg penting sebelum jam 8 malam aq harus sudah ada di rumah.

Aq berpikir cepat, lalu kuajak Fani jalan ke tempat wisata pegunungan yg sejuk yg letaknya tak jauh dari kotaku. Ditempat itu aq punya Villa. Dia setuju dengan ajakanku, setelah membayar minuman, kami berdua langsung melangkah menuju tempat parkir, dan langsung meluncur menuju kawasan wisata itu.

Di perjalanan aq berpikir keras bagaimana caranya menyuruh keluar Pak Aryo penunggu villaku. Tak mungkin aq membawa wanita lain ke villaku, pasti nanti pak Aryo akan bicara sama istriku. Akhirnya aq putuskan untuk chek-in disalah satu penginapan di daerah wisata itu.

Setibanya di tempat wisata itu, aq mutar-mutar mencari penginapan yg cocok, yg jauh dari villaku. Dan pilihanku jatuh pada villa XXX, tempatnya nyaman, dan kupilih kamar yg paling belakang, agak tersembunyi dengan parkir mobil di bawah, dan kamar di atas.

Begitu kami masuk ke dalam kamar, pintu kamar tdk aq kunci karena penjaga penginapan pasti akan datang lagi mengantarkan minuman yg kami pesan dan perlengkapan mandi.

Begitu pintu kututup, tanpa komando kami berdua langsung berpelukan erat, bibir kami saling berciuman. Benar-benar erat pelukan kami, sampai hampir sesak nafas, seperti sepasang kekasih yg sudah lama tak berjumpa.

“Aq kanget banget sama kamu Mas..” katanya dengan nafas memburu.
“Aq juga Fan.. aq ingin kamu bersamaku selamanya…” jawabku dengan nafas terputus-putus.
“Kita nikah aja yukk” pinta Fani.
“Aq mau.. tapi apa mungkin?” jawabku.

Hampir 10 menit kami berciuman, dengan posisi masih berpelukan kami melangkah kecil, berputar-putar seperti penari salsa. Ciuman dan pelukan kami harus berhenti waktu terdengar suara pintu di ketuk. Fani pun segera duduk di kursi sofa sambil merapikan pakaianya yg agak acak-acakkan. Kubuka pintu itu, dan kubiarkan penjaga penginapan menaruh dua cangkir teh di meja, dan meletakkan perlengkapan mandi di ranjang. Waktu penjaga penginapan pamit, kuselipkan uang 100ribu di sakunya sambil mengucapkan terima kasih. Si penjaga senang sekali mendapat uang tips dariku. Begitu sang penjaga keluar, pintu kamar langsung kututup dan kukunci.

Aq pun langsung duduk di sofa, disamping Fani.

“Mumpung masih hangat teh nya,, diminum yukk” kataku.

Dan Fani langsung mengambil cangkir teh itu, meneguk isinya.

Kuperhatikan caranya minum, sungguh seksi bibirnya. Aq lihat begitu, Fani tersenyum, senyumnya sungguh manis, yg membuat nafsuku menggelora. Kurapatkan tubuhku ke tubuh Fani.

Saat Fani meneguk tehnya lagi, segera kutarik tanganya, dan langsung kucium bibirnya yg masih penuh dengan air teh. Akibat lumatan bibirku itu, teh yg ada di mulut Fani sedikit tumpah keluar, dan sebagian masuk di mulutku.

Kubuka mulutnya dengan lidahku, sampai air teh itu berpindah semua ke mulutku. Dari mulutku kembali kudorong kemulut Fani, begitu bergantian. Hmm ciuman yg mengasyikkan, yg pernah aq impikan tapi baru kali ini bisa aq lakukan.

Setelah beberapa kali saling tukar air teh yg bercampur dengan ludah kami berdua, akhirnya teh yg ada di mulut kami habis. Kini aq yg minum teh dengan porsi yg lebih banyak, kami pun berciuman lagi, saling dorong air teh ke mulut kami masing-masing. Tak terdengar desahan yg keluar, karena mulut kami penuh dengan air teh. Setelah air teh kedua itu habis dari mulut kami, Fani menarik mulutnya.

“Gilaa.. darimana mas Hardy dapat ide ciuman yg model gitu, nikmat sekali mas, sungguh mengasyikkan” katanya dengan nafas memburu.

Memang ciuman dengan model seperti itu membuat nafas kita jadi ngos-ngossan karena harus menjaga minuman agar tdk banyak yg keluar dari mulut.

“Aq sering membayangkan berhubungan intim dengan berbagai cara, yg romantis dan lembut, termasuk cara berciuman tadi” jawabku

Kemudian aq bangkit dan kurain tanganya, kemi berdiri saling berhadapan, merapatkan tubuh kami, dan kembali berciuman.

“Fantasi apa lagi yg mau mas terapkan?” tanya Fani penasaran.

Tanpa menjawab pertanyaanya, langsung kudorong tubuh Fani ke meja rias yg cerminya besar. Di depan meja rias itu, tubuhku menghadap ke cermin dan tubuh Fani membelakanginya.

“Aq ingin kita menari, dan tarian kita bisa lihat dari cermin itu” kataku sambil melucuti baju dan celananya.

Fani memahami maksudku, Fani juga melucuti baju dan celanaku, termasuk CD ku. Sekarang kami berdua dalam kondisi Bugil. Batang penisku yg sudah mengeras menempel di perut Fani, dan biji pelernya menempel di rambut kemaluannya yg tertata rapi.

Ada sensasi luar biasa saat biji pelerku kegesek-gesek rambut kemaluanya. Dari cermin kulihat pantat Fani,, Oowwhhh pantat itu benar-benar mebangkitkan nafsuku.

Kuciumi lembut bibir Fani dan Fani membalas dengan cara yg sama, sedangkan tanganku meremas-remas pantat Fani, sesekali tanganku mengelus punggungnya.

Tangan Fani juga meraba pantatku, sesekali rabaanya menajngkau biji pelerku. Sambil berpelukan, saling cium, saling raba, tubuh kami berdua bergerak ke kanan dan kiri. Sesekali kami berbalik posisi, sehingga Fani ganti yg melihat tubuhku dari cermin.

Perut Fani pun mulai basah dengan cairan penisku yg terus menetes, dan gesekan-gesekkannya membuat penisku benrdenyut. Dantanganku mulai merayap, membelah pantat Fani, mengikuti lekuk-lekukknya, sampai ke anus, dan terus turun ke kemaluannya.

Kurasakan kemaluanya sudah basah. Payudaranya yg besar. dan puting susunya yg sudah mengeras semakin denyut penisku bertambah kencang. Tubuh kami mulai di penuhi peluh, dan peluh itu semakin membuat nikmat, karena penisku bisa lebih leluasa bergerak di tubuh Fani.

Setelah beberapa lama kami berciuman, masih dengan berpelukkan, kubaringkan tubuh Fani ke ranjang. Karena posisi berpelukan, maka tubuhku menindih tubuh Fani. Tanganku beralih ke depan, meremas-remas payudaranya dan memilin-milin puting susunya.

Sedangkan mulutku menghisap payudaranya yg satunya. Kumainkan lidahku di puting susunya, sesekali menjilati seluruh payudaranya yg membuat Fani geli kenikmatan. Fani cuma bisa mendesah dan menarik-narik rambutku.

Permainan bibirku terus turun, dari payudara ke perut, sedang kedua tanganku meremas-remas payudaranya.

“Ogghhh masshh.. nikmaatttt maasss… ohhhh.. terussshhhh” racaunya.

Kulihat matanya sayu, tanda sudah horny berat. Tapi aq masih ingin berlama-lama memainkan tubuh Fani yg indah, putih mulus dan menggairahkan ini.

Kini bibirku bermain di paha Fani, kuciumi pahanya bergantian, kanan dan kiri. Kujilati lipatan pahanya sampai ke selangkanganya. Terus jilatan lidahku turun ke betis. Tanganku kini mengelus-elus rambut kemaluannya.

Fani semakin mengglepar-glepar mendapat perlakuan seperti itu. Kemudian jilatan lidahku naik lagi ke atas, tanganku membuka lebar paha Fani, hingga kemaluannya yg merah dan basah terkuak.

Klitorisnya kumainkan dengan lidahku. Fani merintih kecil,

“Owgghhh nikmat masss terusssss masss” rintihnya semakin mebuatku bergairah.

Semakin liar lidahku memainkan kemaluanya. Kusapu seluruh kemaluannya dengan lidahku, kugigit-gigit pelan klitorisnya. Fani semakin membuka lebih lebar pahanya. Dan memberi kesempatan tanganku untuk meremas payudaranya. Peluhnya semakin deras, cahaya lampu neon membuat tubuhnya yg putih mulus semakin bersinar.

Fani bertambah kencang menggelinjang kekanan dan kekiri. Tanganya menekan kuat kepalaku agar semakin rapat di kemaluannya. Dan kali ini jilatanku bukan cuma di kemaluannya, tapi juga ke lubang pantatnya.

“Maassshhh Hardyyyy aakuuuuhhh maauuuuu keluaarrrr” desah Fani.

Mendengar desahan Fani, langsung saja kumasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluanya. Pantat Fani terjingkat ke atas, dan dalam waktu yg bersamaan keluar lendir hangat dar dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku.

Fani semakin kencang menarik rambutku, dan tubuhnya bergetar hebat, pahanya menjepit kepalaku. Kubiarkan beberapa saat lidahku di dalam lubang kemaluan Fani, sampai lendir hangat itu habis kuhisap.

Tak lama kemudian, tubuh Fani semakin lemas, jepitan pahanya di kepalaku sudah mengendur. Aq langsung bangkit, dan tidur di sebelah Fani. Fani segera menciumiku dengan buas.

“Makasih masss, permainanmu bikin aq ketagihan” kata Fani sambil mengalihkan ciuman dari bibir ke keningku.

“Buat kamu, aq rela melakukan apa saja Fan, karena aq senang” jawabku

“Mas Hardy, aq mau mandi dulu ya, nggak enak nih basah dan bau keringat begini”

“Iya, mandilah dulu, biar wangi tubuh kamu. Aq juga mau ke mobil sebentar” jawabku

Dengan masih dalam keadaan bugil, Fani berjalan menuju kamar mandi yg memang tersedia di dalam kamar. Fani mandi tanpa mengunci pintu kamar mandi, sehingga aq bisa melihat tubuhnya yg semakin bercahaya karena terkena air. Aq segera mengenakan pakaianku, dan berjalan ke mobil.Keluargaku selalu minum madu setiap pagi dan menjelang tidur. Karena itu, di mobilku selalu ada persedian madu, karena sering dalam perjalanan jauh kami kesulitan mencari madu. Kuambil botol madu dan kubawa ke kamar.

Dikamar kulihat Fani sudah selesai mandi, dan dia duduk di kursi sofa, handuk melilit di tubuhnya, tapi pundah dan pahanya tetap kelihatan. Raut kelelahan sudah tak tampak lagi, wajahnya benar-benar segar.

“Ke mobil ngapain saih mas?” tanya Fani penasaran.

“Ini ngambil madu” jawabku sambil menujukan botol madu.

“Emang buat apa sih mas? yanya Fani penasaran.

Aq tak menjawab pertanyaanya, hanya kuraih tangannya, dan kugandeng menuju ranjang. Fani tidur terlentang di ranjang, dan kulepas lilitan handuk di tubuhnya. Aq juga melepas pakaianku. Kembali kami dalam keadaan bugil. Kubuka tutup botol madu, kuminum sedikit isinya.

Lalu kulumat bibir Fani. Rupanya Fani baru sadar fungsi madu itu, dan dia juga semakin bergairah melumat bibirku yg manis karena madu. Sambil berciuman, kuteteskan madu itu ke payudara Fani. Kulihat mata Fani membelalak waktu kuteteskan madu ke payudaranya, dia seperti bertanya untuk apa madu itu. Botol mandi yg di tangan keletakkan di ujung ranjang, agar tdk tumpah.

Bibirku melepaskan ciuman Fani, lalu turun ke bawah menjelajahi payudaranya yg terlumuri dengan madu. Kuhisap payudaranya yg manis. Fani merintih kesakitan karena hisapanku, tapi mulutnya mengatakan sebaliknya.

“Iyaaahhhh hisap terussss maassshhh, sakit tapi nikmaattt”

Kuhisap payudara Fani bergantian. Dan satu jari tanganku kuoleskan pada madu yg meleleh di payudara Fani, lalu jariku itu kumasukkan ke dalam mulut Fani. Fani seperti anak kecil dapat es cream, asyik menghisapi jariku

Karena madu di payudara Fani sudah habis, dan rasa manisnya sudah hilang, kuraih botol madu dengan maksud untuk kulumuri tubuhnya dengan madu. Tapi kali ini Fani merebut botol madu itu. Aq tak tau apa yg dia lakukan.

Fani mendorong tubuhku, sehingga kini aq yg tidur terlentang di ranjang, dengan kaki menjuntai kebawah. Lalu Fani menuangkan sedikt madu di batang penisku. Dingin-dingin basah rasa penisku. Kemudian Fani langsung menjilati penisku yg berlumuran madu.

Separuh batang penisku masuk ke dalam mulutnya, dan Fani memaju mundurkan kepalanya mengulum penisku. Kini giliranku yg kelojotan. Fani meletakkan botol madu ke lantai, sambil mulutnya sibuk mengulum dan menghisap penisku.

“Aaauugghhh… aghhhhssss… terussss Siittttt” cuma itu yg keluar dari mulutku.

Karena nggak tahan mendapat serangan dahsyat itu, aq lamgsung bangkit, dan dengan sedikit kasar mengangkat tubuh Fani untuk kurebahkan di ranjang.

Kedua paha Fani kuangkat tinggi-tinggi, hingga kemaluan Fani menyembul dan batang penisku yg sudah tegang mengeras langsung kumasukkan ke lubang kemaluannya. Kedua Kaki Fani bersandar di pundakku. Kusodok terus pelan-pelan sampai masuk semua batang penisku ke lubang kemaluannya. Fani mendesah keenakan. Desah kami memenuhi ruangan kamar villa.

Sambil kulihat penisku yg keluar masuk di lubang kemaluan Fani, tanganku meremas paha Fani. Sedang tangan Fani cuma bisa meremas-meremas sprei kasur.

“Penismu nikmaattt mass hardyyy.. aq suka bangett” racau Fani.

“Ogghhhh iya saaayaannggg,, lubangmu juga nikmaatttt” kami terus berpacu mengejar puncak kenikmatan.

Bberapa menit kemudian aq merasa ada cairan hangat yg mulai mendesak penisku.

“Fann, aq mauhh keluarrrr, aq keluarin dimanaaa?

“Di dalam ajaahhh masshhhh.. akuhhh jugaa mau keluaaarrrrr”

Kubenamkan seluruh batang penisku ke kemaluan Fani.

Crett.. crett.. crett.. crett… lendir kenikmatanku dengan kerasanya menyembur membasahi kemaluan Fani, sebelum ia melanjutkan omongannya. Kocokkan penisku dan semburan lendirku juga mempengaruhi kemaluan Fani, hampir bersamaan kemaluan Fani juga mengalirkan lendir hangat kenikmatan.

Perlahan-lahan kuturnkan paha Fani dari pundakku. Dan tubuhku ambruk menindih tubuh Fani.

Makasih Fani, kamu sungguh luar biasa” kataku. Fani tak menjawab, hanya mencium bibirku, dan dari sudut matanya ada titik air bening.

Aq tak inigin merusak suasana dengan menanyakan mengapa ia meneteskan air mata. Kubiarkan saja.

Setelah itu kami mandi bersama, dan mengulangi perstubuhan di kamar mandi. Jam 7 malam aq meluncur kembali ke kotaku, mengantar Fani kerumahnya.

Lebih dari enam kali kami melakukan perselingkuhan itu. Dan yg paling berkesan adalah perselingkuhan yg kami lakukan di villaku. vilapoker.com  

Minggu, 29 April 2018

Gesekan Memek Istri Temanku


Perkenalkan namaku Irsan, umurku 30tahun, aku sudah menikah dan mempunyai 2 orang anak. Aku bekerja sebagai konsultan di sebuah perusahaan kontraktor ternama di kota Jogja. Tuntutan pekerjaan yang membuat aku harus sering pergi keluar kota.
Suatu ketika aku dapat tugas dan harus ke Kota Surabaya, pejabat disini memintaku untuk mengecek kesiapan pembangunan rumah sakit yang ada di kota tersebut, kira –kira satu minggu aku harus berada disana. Tapi hanya dalam waktu 3 hari saja pekerjaan itu terselesaikan.
Karena kupikir masih ada beberapa hari tinggal disini jadi aku iseng-iseng buka Facebook sewaktu di kamar hotel, siapa tau ada temen SMA atau SMP yang tinggal di kota ini, ya sekalian silaturahmi ataupun ketemuan.

Setelah kucari ternyata ada juga yang tinggal di sini, namanya Boby, dia dulu satu kelas dengan ku sewaktu duduk di bangku SMP. Segera aku message dan dia membalas serta memberikan nomor WA, biar komunikasinya lebih lancar. Langsung aja aku chat si Boby.
“Siang Boby, ini Irsan yang tadi kita ngobrol lewat FB” sapaku lewat aplikasi WA.
“Siang juga mas Irsan, maaf ini Santi istri mas Boby…mas Bobynya lagi keluar hpnya ketinggalan” balasnya.

“Oh iya mbak maaf menganggu, ini aku teman SMPnya Boby dulu”
“Iya mas, mas Boby juga pernah cerita kalo dulu punya teman akrab waktu SMP namanya mas Irsan.. ngomong-ngomong gimana kabarnya mas?”
“Kabarku baik mbak, ayok kapan kita ketemuan sama keluarga Boby, mumpung aku di Surabaya… oya gimana kabarnya mbak Mika?”
“Kabarku juga baik mas, eh ngomong-ngomong lagi nih mas Irsan nginep dimana, nanti saya kasih tau mas Boby”

“Aku nginep di hotel XXX mbak, nati kalo Boby sudah pulang tolong bilangin besuk siang kita makan saiang bersama, tempatnya saya ngikut aja soalnya saya ga tahu daerah sini”
“Oke deh mas nanti saya sampaikan sama mas Boby, sampai ketemu” Santi ini adalah istri dari Boby, menurut cerita teman-teman Santi itu dulunya seorang model dan wajahnya cantik. Jadi menurut mereka lagi Boby seperti ketiban rejeki karena muaknya pas-pasan berjodo sama wanita cantik. hahahah…

Mumpung malam ini ga ada kegiatan aku iseng ke diskotik dan karaoke yg ada disebelah hotel. Mau karaoke tapi sendirian, enaknya sih ke diskotik aja, siapa tau ada yang mau nemenin malam ini. Ternyata ramai sekali, karena hari ini ada DJ dari ibukota. Aku langsung ke bar pesen martell satu, kebiasaan di Jogja, martell sebagai umpan cewek untuk mendekat.
Benar juga tak berapa lama ada cewek yang mengambil tempat duduk di sampingku, tingginya 165 cm,wajahnya manis, rambutnya sebahu, umurnya sekitar 20an, dia pakai pakaian ketat dan toketnya kelihatan menyembul, rok mini yg dia pakai membuat pahanya yang mulus terlihat jelas, bikin horny aja nih.

Iseng-iseng aku tawarin minum bareng, Eh dia pun mau, kami berkenalan tapi pas musiknya berisik aku ga begitu dengar namanya siapa jadi aku panggil dia mbak aja. Karena dj nya asyik kita pun terbawa suasana, ngobrol kesana kemari sampai 2 botol kita minum bareng. Sengaja aku hentikan minum karena takut jackpot dan bikin buyar.
Kelihatan dia udah mabok, aku mencoba tawarin stay dulu di hotel tempatku menginap. Meskipun waktu itu baru jam 11 malam. Dia ga kuat berjalan, jadinya aku papah dia masuk ke kamar dan kubaringkan di ranjang. Toketnya yang montok dan kencang semakin bikin aku terangsang, dia pun tersenyum ketika aku melihatnya.

“Mas lihat apa?…horni ya?”
“Iya nih, habis minum jadi horni, boleh ga aku minum susunya biar ga mabok…hehehhe”
“Boleh tapi nyusu aja ya jangan yang lainnya”
Karena sudah mendapat persetujuan darinya aku langsung peluk dia, aku mulai mencium bibir merahnya yang menggoda, diapun membalasnya dengan ciuman, hisapan dan lumatan yang ganas. Lidah kami saling menggelitik dan memilin. Kuciumi belakang telinganya, sektika bulu kuduknya berdiri, tanda dia sangat horni.
Secara pelan aku pelorotin pakaiannya, ternyata dia tak memakai Bra, toket yang momtok itu kini menggelantung bebas keluar. Dengan segera putingnya yang berwarna coklat muda aku jilatin dan kuhisap pelan-pelan. Putingnya yang tadinya ga keliatan kini jadi menyembul dan mengeras, kuhisap terus putingnya secara bergantian sambil tangan kananku mencoba menurunkan CDnya.
Setelah CDnya aku buang, jari tengahku aku masukkan di sela-sela pahanya, kuraba memeknya yang ternyata sudah basah. Perlahan lahan kugesek itilnya, dia pun mendesah kenikmatan dan semakin lama semakin menggelinjang.

Sepertinya tak mau kalah diapun meraih celanaku, memintaku untuk berganti posisi aku berada di bawahnya. Segera dia membuka resleting celanaku, dan mengeluarkan kontolku dari dalamnya. Diremanya secara lembut kontolku sambil kadang sesekali dia mengocoknya dengan agak kasar dan membuatku melenguh, menikmati setiap kocokannya.
Dijilati dan dihisapnya kontolku membuatku semakin melayang, hisapannya dan sedotan di kepala kontolku membuatku keenakan, sambil terus dikocok dengan cepat membuat tubuhku serasa di awan, sensasi yang dihadirkan berbeda dengan istriku di rumah memang jauh lebih nikmat.
Merasa akan segera keluar, aku segera tarik rambutnya dan menindihnya memposisikan dia di bawah lagi, kini wajahku tepat berada di depan lubang memeknya. Kubuka pahanya dan mulai menjilati memeknya, kusedot sedot memeknya yang sudah sangat basah, sambil aku pilin-pilin putingnya, dia mendesah dan semakin bergelinjang tak karuan,
“AAHH…AHHH, ENAK MASSS… ADUHHH AMPUUUN ENAAAK SEEEKALIIII MASSS…. AAAH UUUUH”

Tak lama kemudian tubuhnya tiba-tiba mengejang “OOOHHH MAS…AKU KELUAAAAR…” aku pun lalu menghisap memeknya lebih kuat, sehingga dia menggelinjang lebih dahsyat.
Cairan yang keluar dari memeknya itu aku sedot rasanya nikmat, gurih. Tanpa berlama-lama aku langsung masukkan kontolku ke lubang memeknya, dia sedikit protes karena ga ada jeda, “BLESSSS…” kontolku masuk ke dalam luabng memeknya.
“AAAAHH… ENAAAK BANGEEET MASSS…OOOHH YEESSS…” desahnya. Kugoyangkan pantatku sehingga kontolku semakin masuk ke dalam memeknya yang sudah basah dibanjiri oleh cairan kenikmatan.

“UUH… AAAH… UUUH… AAAH… KONTOOOOLMU ENNAAAAK BANGEEEEt MASSSS…..UUUHH AAAH” rancunya sambil matanya merem wajahnya mendongak keatas, tanda dia menikmati persetubuhan ini. Aku semakin bergairah, aku genjot memeknya lebih kencang lagi, toketnya ikut bergoyang tak karuan sesuai irama genjotanku, sementara mulutnya terus mendesah kenikmatan.
“OOOHHH MAASS AKU MAU KELUAR LAGI NIIHH AAHHH….”
“TAHAN SEBENTAR YAA KITA KELUAR BERSAMAAAN…MEMEKMU ENAK BANGEEETTT…AAHHHH…”
“KELUAARIIN DII DALAM YAAAA MASS, JANGAAN DI PUUUTUUUSSS AAAAH…”
Aku semakin terpacu untuk menggenjotnya lebih cepat,
“AAAHHH, AKUUUU KELUAAAAR MAAAAS” jeritnya dengan tubuh mengejang hebat. Kontolku semakin ditarik ke dalam rasanya berkedut kedut dan itu membuatku semakin blingsatan jadinya, akhirnya ga bisa ditahan lagi,
“AAAH KITAAA BAREEENG YAAA, CROOOTTT…CROOOTTT… CROOTTT” bersamaan spermaku muncrat di lubang memeknya.
kemudian kubaringkan tubuhku disampingnya, sekali kali kita berciuman, sangat puas sekali malam ini. Kita istirahat sejenak melepas lelah sambil berpelukan.
Sekitar jam 1 malam hpnya berbunyi, dia segera mengambil hp itu di tasnya. Samar-samar ketika menjawab terlihat ada tulisan HUSBAND…. wtf, ternyata dia dah punya suami…
“Maaf mas, aku harus pulang ya ga bisa nemenin. Suamiku ternyata dalam perjalanan pulang ke rumah, aku kira dia ga pulang malam ini”

“Iya gapapa kog say, aku panggilkan taksi ya”
“Iya mas makasih, kapan kapan kita lanjut lagi ya…kontolmu enak banget…ini nomerku 081392111xxx” katanya sambil menuliskan no hpnya di kertas memo hotel.
Dia lalu ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Setangah jam kemudian dia pergi denagn taksi yang sudah aku pesan lewat resepsionis tanpa aku anterin ke lobby, akupun melanjutkan tidur karena kecapekan dan efek alkohol yang masih tersisa tanpa baju yang menempel.
Aku tak tau tidur sampai berapa jam, sampai aku terbangun, gara-gara merasa geli karena kontolku seperti ada yang memijat –pijat. Begitu aku buka mata, ternyata kontolku sedang di kulum oleh cewek yang memakai seragam cleaning service hotel ini, dia masih muda dan berparas cantik.
Aku pura-pura ga tau, takut dia kaget, tapi memang ga bisa dibohongi, sangat nikmat, sehingga aku meleguh, cewek itu pun kaget dan wajahnya pucat begitu melihatku bangun, tapi segera aku pegang kepalanya supaya ga melepas kulumannya.
“AAAHHH ENAK MBAAA TERUUUSSS MBAAA…” desahku. Dengan sigap Yani, liat namanya di seragam, mengocok kontolku lebih cepat. Kocokannya itu membuatku semakin terangsang, tapi aku ga mau cuman di kocok doang.

Kubimbing Yani tidur di ranjang, aku lucutin semua seragamnya, mungkin karena Kina sange, maka dia diam aja ketika aku melucuti seragamnya. Kuciumi dan kulumat bibirnya, dan Yani pun membalas ciumanku dengan ganasnya. Perlahan aku buka Bhnya, aku remas-remas toketnya.
Putingnya yang sedari tadi sudah mengeras aku pilin pilin sehingga dia tambah mendesah keenakan. Kuciumin lehernya semakin ke bawah kearah toketnya. Ukuran toket Yani tak kalah montok dengan milik cewek yang tadi malam aku entotin membuat aku jadi tambah bergairah. Kujilati dan sesekali kuhisap putingnya, Yani pun mendesah nikmat.
Tangankupun bergelirya di selangkangannya, memeknya tembem bersih, tanpa rambut. Aku raba dan lugesek lembut dengan tanganku, terasa memek Yani sudah sangat basah, ketika aku hendak menjilati memeknya dia menarik kepalaku sambil berkata,
“PAAAK JANGAAN… JIJIIIK”
Aku ga peduli dengan apa yang dia ucapkan, pahanya kubuka lebar dan aku jilatin memeknya, dia semakin menggelinjang. Aku pun menjilati itilnya yang membuat Yani makin mendesah, karena sudah basah sekali akupun lalu mengarahkan kontolku ke memeknya.
Terasa masih sangat sempit, aku sedikit memaksa kontolku supaya bisa masuk. sambil pelan-pelan aku goyang, “BLEEESS….”

Kini gilranku yang mendesah nikmat serasa kontolku di pijat-pijat enak, masih rapet sekali memek Yani ini aku genjot agak cepat karena keenakan. Yani semakin blingsatan, akhirnya tubuhnya mengejang, bergetar dan tiba-tiba dia teriak,
“AAAHHH… AKUUUU KELUAAAR PAAAA…EEENNAAAAK SEKALI PAAAAKKK”
Memeknya tambah licin, karena cairan kewanitaannya, akupun mempercepat sodokan kontolku, hingga akhirnya aku orgasme “CROOOTtt…CROOOTTT..CROOOTTT…” enak sekali rasanya, meskipun sudah keluar, kontolku masih aku tancepin di memeknya, pelan pelan aku cabut kontolku dan kurebahkan tubuhku di sampingnya, aku liatin wajahnya yang nampak kecapekan, tapi ada kepuasan di matanya.

“Maaf pak, kamar bapak tadi saya ketok ga ada jawaban, saya memberanikan diri untuk masuk dan liat bapak telanjang, kebetulan saya lagi kepengin, saya janda pak suami saya sudah lama meninggal… saya terangsang liat bapal bugil.. sekali lagi maaf pak kalo saya lancang” katanya lirih
“Iya gapapa Yani, aku senang kog, oya panggil saja aku Irsan, kalo kamu kepingin lagi langsung kesini aja, aku disini masih beberapa hari kog, rumah Yani dimana, jauh dari sini ga?” kataku.
“Lumayan mas… deket pasar rumahku kapan-kapan mampir ya mas”
“Iya nanti aku main ke tempatmu, boleh nginep ga di rumahmu”
“Boleh aja kog mas, tapi syaratnya harus puasin saya lagi ya hehhe..” katanya sambil tersenyum.
Aku pun tersenyum dan kemudian mencium bibirnya dengan lembut, maksud hati iingin mengajaknya ke ronde ke dua, tapi dia menolak, karena takut di cari supervisornya. Akhirnya kita mandi bareng mesra aja berdua.
Sebelum Yani pergi aku kasih dia uang Rp 500.000,- awalnya dia menolak tapi aku paksa supaya dia menerima, dan diapun menciumku dengan horni lagi, tapi karena HT-nya sudah berisik mencari namanya, akhirnya Yani keluar meninggalkan kamarku.
Setelah Yani pergi, kunyalakan HPku, banyak sekali WA yang masuk, dari Istri, Ortu, Kantor, dan Boby. Seperti yang di janjikan kemari, Anto menanyakan apakah hari ini jadi ketemuan.
“Hy bro kita ketemuan dimana nih” tanyaku
“Di rumah makan padang aja yang dekat dengan hotel tempatu menginap, setengah jam lagi bisa soalnya entar sore aku harus ke Jakarta” 
jawab Boby. “Siap bro”

Aku segera mempersiapkan diri untuk ketemu Boby dan keluarganya, kuambil mobil CRV ku di parkiran menuju ke lokasi yang telah ditentukan. Tak berselang lama, aku berada di lokasi yang dimaksud, karena sudah lama ga ketemu, aku lupa sekarang wajah Boby seperti apa, aku telpon dia, di sebelah ujung restoran ada seorang pria kurus memakai baju putih melambaikan tangannya. Aku pun menuju ke meja tersebut.
“Hy bro kamu sendirian?” sapaku
“Ga bro aku sama istriku dia lagi ke toilet” jawab Boby.
Akupun duduk dan memesan makanan di restoran itu.
“Awet muda ya kamu, oya katanya istrimu seorang model ya.. maaf aku ga dateng ke nikahanmu”
“Hehehe…iya bro. Aku nikah umur 25 tahun dan istriku saat itu baru 18 tahun… ketiban rejeki bro… hahahaha…” Kami pun ngobrol kesana kemari mengingat kejailan-kejailan kita semasa SMP dulu. Tak berselang beberapa lama ada seorang wanita datang dari belakangku dan langsung duduk disebelah Boby. Wanita itu menunduk begitu kita saling bertatap muka. Wajahnya dia sembunyikan tak berani memandang ke arahku.

Boby memperkenalkan wanita itu bernama Santi, istrinya. Deg… Aku terkejut sampai batuk, jantungku terasa mau copot. Santi ternyata wanita yang di ranjangku semalam. Kita bersalaman agak lama, berlagak tidak kenal, untung situasinya bisa terkendalikan layaknya tak terjadi apa-apa antara kita. Makan siangpun berjalan lancar, dan akhirnya aku balik lagi ke hotel. Di Hotel HP berbunyi, ada WA dari nomer tak dikenal.
“mas Boby sore ini ke Jakarta lagi, nanti aku ke hotel kamu ya”
Baca pesan itu aku jadi tersenyum sendiri. “LOVE THIS CITY” vilapoker.com 

Obat Perangsang Untuk Gadis SMA


Selesai mandi aku ke ruang tamu nonton bola, beberapa orang tetanggaku datang ke rumahku seperti biasanya kalau ada pertandingan bola live rumahku rame layaknya bioskop.
Di sela-sela nonton kami sering mengobrol mulai update politik, kabar tetangga sampai urusan wanita. Pak Sudi adalah seorang tetanggaku yang tekenal suka bercanda tapi yang berbau pornografi, dia tiba-tiba nyeletuk katanya dia membeli sebuah obat perangsang wanita Cair yang harganya mahal, diapun mulai cerita panjang lebar tentang khasiat obat Perangsang Cair itu katanya bisa meningkatkan libido wanita dengan cepat.
Akupun iseng-iseng minta ke dia obat perangsang wanita itu pengin buktikan, karena kami memang sudah cukup akrab diapun tanpa pikir panjang memberikan sebotol kecil obat perangsang wanita itu, tapi pesannya jangan dipakai semua, Sisanya dia minta dikembalikan, percaya ga percaya akupun mengambilnya, meski dalam hati bertanya juga mau dicobain ke siapa ya, wanita di rumahku Cuma ada pembantuku sementara istriku sedang pulang ke rumah orang tuanya…. ah sudahlah sementara disimpan dulu…

Pertandingan bola sudah berlangsung 45 menit, televisi sudah menghadirkan komentator dan diselingi iklan, di waktu jeda seperti itu bapak-bapak biasanya juga ikut komentar sambil ngobrol satu sama lain. Akupun ke luar sebentar untuk menjernihkan mataku yang sedikit pedes, aku keluar di halaman rumah untuk beberapa saat.
Kemudian muncullah dua anak SMA masih dengan seragamnya menyapaku karena lewat depan rumahku, aku mengenali mereka berdua anak tetangga RT sebelah, namanya Vika dan Rani.
Setelah berjalan beberapa langkah melewati rumahku tiba-tiba mereka berhenti dan sepertinya saling berbisik kemudian kembali lagi mendekatiku, mereka menyodorkan sebuah Proposal untuk kegiatan Karangtaruna, aku terima proposalnya dan aku suruh mereka kembali lagi nanti sore untuk ambil uangnya.

Akupun masuk ke rumah melanjutkan nonton TV pertandingan sepakbola, semakin seru dan sesekali bapak-bapak bersorak ketika tim kesayangannya berhasil menjebol gawang lawan. Beberapa menit kemudian pertandinganpun selesai dengan hasil imbang 2-2.
Satu persatu mulai pamit pulang dan rumahkupun kembali sepi. Pembantuku mulai membersihkan ruangan dan mencuci gelas-gelas kotor karena memang tadi tetanggaku banyak sekali yang datang. Perutku mulai terasa lapar dari tadi belum makan, akupun menuju ruang makan.
Pembantuku membuatkan teh panas dan menaruhnya di dekatku, ide jahil muncul dalam pikiranku, aku ingin menguji keampuhan obat perangsang cair yang diberi Pak Sudi tadi, kuteteskan obat Perangsang cair ke dalam teh panas dan aku memanggil pembantuku,
“Ria, ini tehnya buat kamu aja, aku dari tadi sudah terlalu banyak minum manis, aku air putih saja”. Ria pun memberikan air putih kepadaku dan membawa teh panas itu ke dapur. “Jangan dibuang lo Ria, sayang, kamu minum aja gapapa”, kataku.
Dan jebakanku pun berhasil, kuperhatikan dari ruang makan, Ria meminum teh panas yang sudah kucampur dengan obat perangsang wanita tadi. Hampir setengah gelas ia teguk, dan ia melanjutkan mencuci gelas dan piring, beberapa saat kemudian ia meminum lagi teh itu dan menghabiskannya, mungkin karena gelasnya mau sekalian dicuci.
Wah, jebakanku berhasil, Ria sudah meminum semua, aku tinggal menunggu reaksi obat perangsang wanita itu. Beberapa menit kemudian Ria mengambil sapu untuk membersihkan ruang tamu, aku pura-pura cuek masuk ke kamar dan membaca koran, tapi pintu kamar kubiarkan terbuka untuk memperhatikan gerak-gerik Ria dari kejauhan,
Ternyata benar gelagat Ria mulai tampak aneh, dia menyapu tak selincah biasanya, tatapannya seperti melamun mirip orang yang sedang memikirkan sesuatu. Ria meletakkan sapunya dan masuk ke dalam kamarnya.
Aku keluar kamar pura-pura ke kamar mandi, sesampai di depan kamar Ria kuintip dia dari lubang yang di pintu.

Wah….dugaanku benar, Ria masturbasi untuk memuaskan nafsunya, ternyata khasiat obat perangsang wanita itu sudah terbukti, kulanjutkan mengintip Ria mencoba tak mengeluarkan suara, takut mengganggu konsentrasi Ria, lagipula aku menikmati pemandangan itu,
Ternyata tubuh Ria indah juga, wajahnya nampak cantik sewaktu melakukan masturbasi, dia membuka lebar-lebar pahanya, selangkangannya diraba-raba dengan tangannya sendiri dan satu lagi tangannya meremas-remas payudaranya.
Matanya terpejam bibirnya sedikit tergigit seperti menahan nikmat yang begitu hebat. Kemudian jarinya ia masukkan ke dalam Vaginanya yang lebat dengan rambut hitam di sekelilingnya. Dikocok-kocoknya memek Ria jarinya keluar masuk semakin cepat kemudian melambat dan kemudian dipercepat lagi, dimainkannya itil yang sedikit nampak berwarna merah, diputar-putar kemudian digesek-gesek.

Wajahnya mendongak ke atas dengan mata tetap terpejam Ria mempercepat jarinya keluar masuk ke dalam vaginanya. Terus terang akupun mulai terangsang, aku membuka perlahan retsletingku dan kukeluarkan kontolku, dengan tangan kananku kuurut-urut penisku maju mundur, aku onani di depan pintu kamar Ria.
Sambil terus mengintip dari lubang pintu itu kubayangkan aku sedang meniduri Ria, aku berada di atas tubuh Ria dan memasukkan penisku ke dalam memeknya, bayangan itu semakin jelas dalam pikiranku yang semakin kotor, aku mengocok penisku terus menerus tapi berusaha tak mengeluarkan suara, takut Ria mengetahuinya,
Beberapa saat kemudian Ria sedikit mengerang tapi mencoba menahan suaranya, pinggulnya naik sedikit ke atas kepalanya merebah ke samping tangannya keluar masuk memeknya semakin cepat dan kemudian terhenti,

Ria terkulai lemas sepertinya dia sudah mencapai puncaknya, Ria orgasme, sementara aku masih onani karena nanggung penisku sedang nikmat-nikmatnya dikocok, kuintip Ria masih terkulai lemas dengan pahanya masih terbuka lebar, kukocok-kocok kembali semakin cepat sambil kuperhatikan gundukan memeknya yang basah, oh menggairahkan sekali,
Tak lama kemudian aku pun mengeluarkan sperma di depan pintu Ria, cepat-cepat kubersihkan dengan keset di dekat pintu kamarnya dan kumasukkan kembali kontolku, aku pun kembali ke kamarku berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Dari kamar kulihat Ria melanjutkan menyapu lantai ruang tamu, kuperhatikan Ria dan kuingat pemandangan tadi ternyata Ria cantik juga sewaktu telanjang.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, aku keluar dari kamar untuk memberi makan ikan-ikanku di akuarium, Ria mendekatiku membawa sebuah tas kecil, dia tampak cantik sepertinya segar habis mandi dan berdandan dengan sedikit make up di wajahnya, dia pamit mau pulang karena di rumahnya ada hajatan mungkin besok sore baru bisa kembali lagi.
aku memberi uang Rp.50.000 untuk naik angkot dan ojek. Ria pun berlalu dari pandanganku dan kuperhatikan dari belakang bokongnya yang tampak sintal dan seksi, kubayangkan dia telanjang seperti tadi sore waktu dia aku intip sedang masturbasi. Ria memang cantik untuk ukuran seorang pembantu, sayang mungkin karena faktor ekonomi jadi orangtuanya tidak mampu membiayainya sekolah.

Beberapa saat kemudian pintu rumahku diketuk, sepertinya ada tamu.
Ternyata Rani, anak SMA yang tadi memberiku proposal dan aku janji mau memberikan sumbangan sore ini, aku menyuruhnya masuk. “Mana Vika?”,tanyaku. “Vika ke rumah Pak RW ngambil sumbangan juga, kami bagi tugas”,jawab Rani.
Aku pun masuk ke dapur dan membuat Rani minuman, saat memasukkan gula ke dalam gelas, muncul niat jahilku, aku teringat dengan obat tetes yang tadi sukses mengerjai Ria pembantuku.
Akupun mencoba untuk ngerjain Rani, kuteteskan beberapa tetes ke dalam teh yang aku buat untuk Rani dan kubawa ke ruang tamu.
Aku mempersilakannya minum dan kukatakan padanya bahwa pembantuku sedang ada perlu dan pulang ke rumahnya, jadi aku yang membuatkan minuman.
“Ah jadi ngrepotin om, makasih ya”, Rani meminum seteguk dan kami pun ngobrol, kuperhatikan Rani menjelaskan panjang lebar tentang kegiatan yang akan dilaksanakan sambil kuperhatikan sesekali dia meneguk minuman yang kucampur obat tetes itu.
Aku menunggu reaksinya tapi berpura-pura memperhatikan apa yang dia omongkan. Beberapa menit kemudian Rani mulai tersedak, omongannya mulai sedikit gagap dan sebentar-bentar terhenti, aku tersenyum kecil dan dalam hati bersorak karena obat perangsang wanita itu mulai menunjukkan reaksinya,

Kaki Rani bergerak-gerak kecil seperti menggesekkan pahanya ke memeknya, tapi dia berusaha menyembunyikannya dariku, padahal aku tahu itu karena libidonya mulai naik. “Minumnya dihabiskan mumpung masih anget, apa aku tambah lagi?” kataku.
“ah u…udah ga usah ma…makasih”, jawabnya sambil sedikit terbata dan menghabiskan minumnya, Rani berdiri dan mau pamit. Dia mengulurkan tangannya untuk bersalaman, kupegang tangannya dan kurasakan sedikit bergetar.
“Nanti aja pulangnya, kita ngobrol dulu”, kudekati tubuhnya dan kupegang tangannya yang satu lagi. kami pun berpegangan tangan dan berdiri berhadapan, Rani mulai salah tingkah, kutarik tubuh pelan-pelan dan sedikit menyentuh tubuhku, kurasakan dadanya berdegup kencang dia menundukkan pandangannya.

Kuangkat dagunya dan dia menatapku, kami bertatapan dengan mesra kusentuh bibirnya yang mungil, Rani diam saja dan kurasakan dadanya semakin berdegup kencang.
Kudekatkan tubuhku hingga tubuh kami bersentuhan kupegang pinggulnya, dan menariknya ke tubuhku pelan-pelan. Kudekatkan bibirku ke wajahnya, kusentuh bibirnya dengan bibirku, Rani diam saja malah memejamkan matanya seolah mengijinkan aku menciumnya, selanjutnya bibir kami pun berpagutan, kami berciuman cukup mesra layaknya dua orang yang saling mencintai.
Tanganku mulai bergerilya, kuremas-remas bokongnya dengan tanganku, kontolku mulai ereksi karena bersentuhan dengan memeknya yang kenyal. Tubuh kami bergerak-gerak seperti sedang mencari kenikmatan yang mulai terasa mengalir ke darah kami masing-masing..
Kudorong tubuhnya ke pintu kupeluk dia dan ciuman ku turunkan ke lehernya, kuciumi lehernya yang putih dan itu membuat Rani semakin pasrah dalam kenikmatan, kuturunkan lagi wajahku menciumi dadanya, sambil perlahan tanganku mengangkat kaosnya ke atas, kuremas dadanya dengan tanganku, Dia menggelinjang kuciumi kembali lehernya dan kubuka pengait BHnya dari belakang.
Kini puting susunya nampak jelas di depanku, kumainkan dengan jariku dan kuremas-remas kemudian kuhisap-hisap, Rani menggelinjang dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. Rani mulai kesetanan, aku semakin bernafsu saja melihat Rani yang pasrah menyerahkan tubuhnya untuk kunikmati.
Tanganku turun ke bawah menyelinap ke dalam celana Rani, kurasakan kehangatan memek Rani yang masih mungil, kugesek-gesek dengan jariku dan kucoba memasukkan dengan lembut jariku ke dalam memeknya.

Rani memegang tanganku seperti menahan dan menyuruhku memasukkan jariku dengan perlahan. Akupun memasukkan jariku jauh lebih ke dalam, Rani mendesah semakin nikmat. Aku juga semakin bersemangat mengocok-ngocok jariku ke dalam vaginanya.
Tanganku ingin semakin bebas meraba-raba memeknya sehingga aku turunkan saja celana Rani sekaligus celana dalamnya, Rani memelukku erat seperti tidak ingin kehilangan kenikmatan itu. Kubalas pelukannya dengan memeluknya juga semakin erat, kuraba-raba memeknya dan kujilati puting susunya. Aku sangat menikmati permainan itu.
Kugendong tubuh Rani masuk ke dalam kamarku, kurebahkan dia di atas kasur, kutelanjangi dia dan dia diam saja hanya sedikit menutup vaginanya dengan tangannya mungkin malu. Akupun melepaskan baju dan celanaku, sehingga kami berdua sama-sama telanjang bulat. Aku tidak menyangka bisa mendapatkan rejeki nomplok sehebat ini.
Seorang cewek cantik SMA yang tentunya sedang nikmat-nikmatnya kini bertelanjang bulat di depanku dan pasrah aku entot. Oh ini berkat obat perangsang wanita Potenzol dari Pak Sudi.
Aku membuka pahanya lebar-lebar dan menidurinya, kuciumi bibirnya sambil tanganku meremas-remas kedua belah dadanya, penisku seperti menemukan sarangnya, tangan Rani memegang penisku dan mengarahkan ke dalam lubang senggamanya,

Beberapa saat kemudian sleeppppp penisku masuk ke dalam vagina Rani, dinding vagina yang masih sempit memberikan sensasi kenikmatan yang luar biasa bagiku. penisku seperti disedot-sedot oleh memeknya, sempit kenyal dan hangat,oh nikmat sekali.
Kukeluar masukkan Penisku dengan lembut karena takut menyakiti Rani, kukocok-kocok dengan perlahan kukeluarkan dan kumasukkan lebih ke dalam. Rani mengerang kenikmatan, bibirnya digigit dengan giginya, aku juga semakin nikmat saja.
Kuangkat pahanya ke atas, kutarik penisku dan kumasukkan dari arah atas memeknya, kumasukkan lagi perlahan dan sleepp… kontolku masuk lagi ke lubang memeknya yang semakin hangat, kini penisku menancap semakin dalam di lubang vagina Rani.

Rani memelukku semakin erat, terus saja kukocok-kocok kontolku keluar masuk dan semakin cepat kemudian semakin cepat dan penisku terasa panas spermaku seperti mau keluar, cepat-cepat kucabut penisku takut spermaku masuk di dalam, nanti Rani hamil. Kugesek-gesekkan kontolku di belahan dada Rani, tangan Rani membantu mengurut-urut penisku, dan cuuurrrr spermaku pun keluar membasahi dada Rani.

Kukocok-kocok terus untuk membersihkan sisa-sisa sperma di dalam penisku.
Oh nikmat sekali ngentot memek anak SMA, kapan-kapan akan kuulangi lagi, Rani sudah bersedia menyerahkan tubuhnya ke aku, ah siapa tahu besok Vika atau temannya kesini akan kuberi obat perangsang Ampuh juga dan akhirnya  kuentot juga  ahhh ahhh aaaahhh nikmatnya vilapoker.com 

Sabtu, 28 April 2018

Tubuh Desi Membuatku Bergairah


Itu adalah bantuan saya melihat pagar Kosku setelah terjebak dalam kemacetan lalu lintas di kampus. Aku melirik jam tanganku yang menunjukkan di 21:05 yang berarti saya telah menghabiskan waktu satu jam terjebak dalam lalu lintas Jakarta mengalir yang begitu mengerikan.
Setelah parkir mobil saya, saya bergegas ke kamarku dan kemudian segera melemparkan penatku tubuh ke tempat tidur tanpa kesempatan lagi untuk menutup pintu kamar tidur.
Baru saja mata tertutup, tiba-tiba aku dikejutkan oleh ketukan di pintu kamarku yang disertai dengan teriakan keras dari suara yang sudah sangat akrab.
“Ko, Anda baru saja pulang juga?” Guntur suara Devi memaksa mata saya untuk melihat asal suara itu.

“Ya, apa yang Memangnya salah berteriak?” Aku menjawab marah sambil mengusap mata saya.
“Saya ingin memberitahu kenalin sepupu saya yang baru tiba dari Bandung” katanya, tangan kirinya menarik tangan seorang gadis ke kamarku.
Aku melihat gadis yang disebut sepupunya Devi, tersenyum Aku mengulurkan tangan kanan saya di “Hai, nama saya Rio” nya
“Desi” katanya sederhana, tersenyum padaku.
Sementara mereka senyum manis saat itu, mataku menemukan sosok setinggi sekitar 167 cm, walaupun dengan perawakan agak gemuk tapi kulit putih bersih yang tampaknya untuk menutupi bagian tersebut.
“Rio adalah teman baik saya sering saya ceritain ke kamu” disalurkan Devi ke Desi. “Oh ..”
“Nah, sekarang kalian berdua sudah tahu nama masing-masing, jika Anda akan menemukan waktu untuk memanggil satu sama lain, saya ingin mandi dulu dengan baik, Daag ..” Devi berkata sambil berjalan keluar dari ruangan.
Aku merespon dengan kata-kata Devi baru saja kembali tersenyum ke Desi.
“Indah juga merupakan sepupu dari Devi ini” pikirku.
“Desi ke Jakarta untuk liburan yah?” Saya bertanya kepadanya.
“Ya, karena aku bosan di Bandung hanya” katanya.
“Loh, apa yang Anda tidak belajar?”
“Tidak, setelah sekolah tinggi saya hanya membantu-bantu Papa menulis, kuliah malas pula.”
“Rencananya berapa lama di Jakarta?”
“Yah .. sekitar 2 minggu deh”
“Rio ke kamarku Devi pertama dengan baik, mandi terlalu”
“Baik”
Tersenyum lagi dia berjalan keluar dari ruangan. Aku melihat kembali Desi yang berjalan perlahan menuju ruang Devi. Aku menatap bra hitamnya yang terlihat jelas dari balik kemeja putih ketat yang membaluti tempat bertenggernya bongsor bahwa sementara membayangkan yang juga payudara montok.

Setelah menutup pintu kamarku, aku merebahkan tubuhku kembali ke tempat tidur dan hanya langsung aku tertidur.
“Ko, bangun dong”
Saya membuka mata saya dan mendapatkan Devi yang sedang duduk di tepi tempat tidur sambil menggoyangkan lutut saya.
“Ada apa?” Aku bertanya dengan nada marah setelah kedua kalinya dibangunkan.
“Bagaimana marah pula, karena aku baik aku bangunin. Liat sudah pada apa yang mereka belom mandi!” Aku melirik jam dinding saya sejenak.
“Pada 11, weve mengapa jika saya memiliki mandi?”
“Kan Anda ingin ngetikin tugas janji saya kemarin”
“Oh Devi.. bisa besok ..”
“Aku tidak bisa, kumpulnya tepat besok pagi”
Aku melompat dan mengambil peralatan mandi saya terlepas dari ocehan yang terus keluar dari mulut Devi.

“Baik, aku mandi dulu, Anda mengaktifkan tuh komputer!”
Tulisan di layar komputer tampak kabur di mataku.
“Gila, sudah pada 1, tugas belum selesai betul” gumamku dalam hati.
“.. Tok Tok Tok .. ..” terdengar diketok pintu dari luar.
“Silahkan masuk!” Aku berteriak tanpa menoleh ke arah sumber suara.
Suara pintu yang dibuka dan kemudian ditutup lagi dengan keras bahwa itu membuat saya akhirnya berbalik juga. Saya menemukan terkejut ketika ternyata bahwa entri Desi.
“Eh maaf, tutupnya terlalu keras” dengan senyum malu-malu dia membuka percakapan.
“Loh, kenapa tidak tidur?” Aku menatapnya lagi dengan heran.
“Ya ya, tidak tahu mengapa tidak bisa tidur”
“Devi mana?” Aku bertanya lagi.
“Dari awal sudah tidur tetap”
“Saya mendengar dari dia Elo lagi buatin tugasnya dengan baik?”
“Ya ya, tapi tidak selesai, lebih neraka kecil”
“Benar-benar ngetikin neraka?” Dia meminta dia untuk saya dan berdiri tepat di samping kursi saya.
Aku tidak menjawab karena saya menyadari mulutnya dekat dengan wajahku dan posisi saya yang membuat kepala saya duduk di kursi tepat di sebelah dadanya.
dengan menoleh sedikit ke kiri, aku bisa melihat bahwa lengannya lancar karena ia hanya mengenakan model baju tidur tanpa lengan. Saat ia mengangkat tangannya untuk merapikan rambutnya, aku bisa melihat terlalu sedikit dari BHnya berwarna krem ​​yang sekarang muda.
“Sialan .. Anda sangat harum, memakai parfum Apa ini?”
“Tidak ada parfum, lotion saya waktu”
“Lotion bercinta, membuat ya terangsang” candaku.
“Body Shop White Musk, benar-benar membuat terangsang sih?” Dia bertanya dengan senyum kecil.
“Ya ya nyata, terangsang saya ya sudah”
“Benar-benar? Berarti sekarang sudah terangsang dong”
Saya juga agak terkejut dengan pertanyaan itu.
“Jangan bilang dia lagi memikat saya ya ..” Saya berpikir sendiri.
“Hanya apa yang Anda tidak takut jika aku berpaling yang sama kepada Anda?” Aku bertanya iseng.
“Tidak, apa yang Anda harapkan jika terangsang sama saya juga berani melakukan?”
“Aku menciummu ntar” aku memberanikan diri.
Tanpa pikir dia melangkah dari kiri ke arah depan saya jadi itu di tengah-tengah kursi tempat aku duduk dengan meja komputer saya.
“Benar-benar berani menciumku?” Tanyanya dengan senyum nakal di bibirnya yang mungil.
“Wah kesempatan nih” pikirku lagi.

Aku bangkit dari dudukku, mendorong kursi saya kembali sedikit jadi sekarang aku berdiri tepat di depannya.
Sementara wajah saya lebih dekat ke wajahnya aku bertanya “Bener ya jangan marah jika saya mencium bau?”
Dia hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan saya.
Tanpa pikiran lain saya langsung mencium lembut bibir. Desi menutup matanya ketika dia menerima ciuman. Aku memainkan ujung lidah saya ke mulutnya perlahan untuk menemukan lidahnya yang segera menarik bersama-sama dan bermain dengan satu sama lain ketika mereka bertemu. Eureka sentuhan erotis yang membuat saya bahkan lebih bersemangat dan segera mandi bibir lembut dengan lidah saya. cerita seks ABG BANDUNG
Sambil terus menjajah bibir perlahan membimbing saya Desi tidur. dengan mata masih tertutup dia pikir ketika saya berbaring di tempat tidur. erangan halus Didesahkan yang membuatnya lebih bersemangat dan segera pindah lidahku ke leher dan turun ke daerah dada.
Setelah menanggalkan pakaian, tangan yang kususupkan sibuk melihat ke belakang untuk menghubungkan bra dan segera aku melepas segera setelah saya menemukan.
hanya dengan satu tarikan terlepaslah menutupi dadanya dan dua bukit putih mulus dengan puting merah muda yang segera diposting kecil yang indah di depan saya. Aku meremas susu perlahan dua mulut besar tapi sayg tidak begitu kenyal yang tampak sedikit lembek.
puting kecil yang tak luput serangan lidahku. Setiap saya menjilat puting kecil, Desi mendesah pelan dan itu membuat saya lebih terangsang saja.
Entah bagaimana kata ayam yang sudah dibentuk tapi terjepit antara celana dan selangkangan.
Putingnya kecil yang agak merepotkan bagi saya sebagai payudara mengisap secara bergantian dari kiri ke dada kanan, tidak mendesah dan gerakan tubuhnya yang menyarankan ia juga terangsang saya tidak bisa menahan segera pergi ke lemak perut sedikit.
Tapi ketika aku hendak melepas celananya, tiba-tiba ia memegang tangan saya.

“Apakah Doni!”
“Mengapa?”
“Jangan terlalu jauh ..”
“Nah, waktu untuk berhenti setengah jalan, menanggung ya ..”
“Intinya mungkin ada” setengah berteriak Desi bangkit dan duduk di tempat tidur.
Saya melihat dua susu tergantung dengan anggun di depan saya.
“Miskin ama ya, sudah berdiri dari tadi, mengatakan periode bobo lagi?” Aku bertanya, menunjuk ke arah mulut ayam bengkak menonjol dari balik celana pendek.
Tanpa saya pikir lagi, tiba-tiba celana Desi meloroti ditambah semua pakaian saya.
Aku terdiam ketika dia melakukannya, saya pikir mungkin dia berubah pikiran.
Tapi ternyata ia kemudian menggenggam penisku dan perlahan mengocok dengan penisku naik dan turun dengan irama yang teratur.
Aku menyandarkan diri terhadap dinding ruangan dan masih dengan posisi jongkok di depanku Desi tersenyum sambil terus menggoyang penisku tapi lebih cepat dan lebih cepat.
Nafasku memburu kencang dan saya berdegub jantung semakin tidak menentu membuat, meskipun saya sangat sering masturbasi, tapi pengalaman terguncang oleh seorang gadis adalah yg pertama bagi saya, belum lagi pandangan dari dua susu gemuk yang ikut bergoyg bagi pemilik gerakan yang menocok ayam bergantian dengan tangan kiri dan kanan,
“DESS.. keluar ya ..” kataku pelan, menutup matanya meresapi kesenangan ini.
“Tunggu sebentar, tunggu Ko ..” katanya, melepaskan kocokannya.
“Loh kok dirilis?” Aku bertanya heran.
Tanpa menjawab pertanyaan, Desi dada lebih dekat ke arah penisku dan tanpa kesempatan aku menebak maksudnya, dia menjepit penisku dengan susu dua besar itu. sensasi luar biasa saya dapatkan dari mulut penisku dijepit oleh dua gunung kembar yang membuat saya terkesiap terengah-engah. Sebelum aku bisa bertindak apa-apa, yang ia kembali mengocok-penisku terjepit di antara dua susu yang sekarang ditahan dengan menggunakan kedua tangan.
Kali ini seluruh tendon dan sendi seluruh saya juga merasa bahwa kesenangan yang lebih besar daripada kocokan dengan tangan sebelumnya.
“Ini baik bukan Ko?” Dia bertanya lembut padaku dan menatap mataku.
“Gila .. mengerikan Sayg terus mengguncang bahwa ketat .. ..”
Aku pindah tanganku yang masih merokok pahanya menuju balasan halus. Setiap sekarang dan kemudian berbalik ke belakang untuk merasa bahwa keledai lembut.
“Ahh .. ohh ..” desahnya pelan, kembali menutup matanya.
Kocok dan susu penjepit bahwa sulit mendapatkan saya mengigau.

“DESS.. aku keluar ..”
Aku bisa berdiri lagi semprot lahar panas saya yang kental segera menyembur keluar dan membasahi leher dan bagian dari wilayah dadanya. Seluruh tubuhku lemas segera dan hanya bisa bersandar di dinding ruangan.
Aku melihat nanar ke mulut Desi saat itu bangkit dan mencari tisu untuk membersihkan sperma saya. Ketika menemukan apa yang dicari, sambil tersenyum lagi dia bertanya
“Kau tidak senang” Aku mengangguk, tersenyum kembali.
“Jangan bilang siapa-siapa, baik, apalagi sama Devi ” ia memperingatkan sambil meletakkan bajunya kembali bra lampau dan melemparkannya di suatu tempat.
“Kedengarannya .. kali saya mengatakan-katakanlah, maka Anda tidak ingin lagi ngocokin me”
Desi kembali hanya tersenyum padaku dan setelah menyisir rambut panjang dia menuju pintu.
“Aku membersihkan sumur pertama, setelah itu akan bobo” ujarnya sebelum membuka pintu.
“Terima kasih DESS yah yah .. besok di sini lagi” kataku, menatap pintu yang kemudian ditutup kembali oleh Desi.
Aku memejamkan mata sejenak untuk mengingat kejadian yang baru saja berlalu, mimpi apa aku semalam bisa memiliki keberuntungan seperti ini. Aku menunggu dengan tidak sabar untuk tiba besok, siapa tahu bisa mendapatkan lebih dari ini. Mungkin suatu hari nanti aku bisa merasakan kenikmatan dari Desi surga lubang, yang pasti aku harus ingat untuk menyediakan kondom di kamarku pertama. vilapoker.com 

Muncratnya Spermaku Di Memek Sempit Mahasiswi


Aku Bams mаhаѕiѕwа di Kаmрuѕ X di Malang, bеrаѕаl dаri kеluаrgа ѕеdеrhаnа di kota Kediri. Di Malang ini аku tinggаl ngеkоѕ di ѕеbuаh duѕun dеkаt dеngаn kаmрuѕ dаn rаtа-rаtа rumаh diѕini mеmаng dijаdikаn kоѕ-kоѕаn, bаik untuk рutri mаuрun рutrа
Kоѕаnku bеrаdа didаеrаh bаgiаn bеlаkаng duѕun dаn dibаgiаn dераnku аdа kоѕ рutrа, diѕаmрing аdа kоѕ рutri, dаn di bеlаkаng аdа kоѕ рutri уаng dihuni 10 оrаng. Yаng аkаn аku сеritаkаn diѕini аdаlаh реngаlаmаnku dеngаn реnghuni kоѕ рutri уаng bеrаdа di bеlаkаng kоѕku.
Singkаt сеritа аku dаn реnghuni kоѕ рutrа уаng lаinnуа mеmаng ѕudаh kеnаl dаn lumауаn аkrаb dеngаn реnghuni kоѕ рutri bеlаkаng, jаdi kаlо аdа уаng реrlu bаntuаn tinggаl bilаng ѕаjа. Aku ѕеring ѕеkаli mаin kе kоѕаn рutri itu untuk ѕеkеdаr ngоbrоl-ngоbrоl ѕаjа diruаng tаmunуа, ituрun kаlаu dikоѕаnku lаgi ѕерi, mаklum ѕаjа аku ѕеndiri уаng аngkаtаn tuа уаng nуаriѕ gаk аdа kеrjааn, ѕеdаngkаn уаng lаinnуа mаѕih ѕibuk dеngаn kuliаh dаn kеgiаtаn-kеgiаtаn lаinnуа.
Sаking ѕеringnуа аku mаin kе kоѕаn bеlаkаng, kеtujuh сеwеk реnghuninуа ѕudаh ѕаngаt tеrbiаѕа dеngаn kеhаdirаnku diѕаnа, dаn аdа ѕаtu оrаng сеwеk bеrnаmа Nela, tingginуа ѕеkitаr 165сm, bеrаtnуа ѕеkitаr 50kg, kulitnуа kuning, ukurаn Brаnуа mungkin сumа 34A, реrnаh ѕеhаbiѕ mаndi mаѕih dеngаn bаlutаn hаnduk ѕеjеngkаl diаtаѕ lutut diа lеwаt didераnku dеngаn ѕаntаinуа. Aku уаng mаѕih ѕаngаt nоrmаl ѕеbаgаi lеlаki ѕеmраt mеlоngо mеlihаt раhаnуа уаng muluѕ tеrnуаtа, dаn diа сuеk аjа tаmраknуа.
Sаmраi ѕuаtu hаri, ѕеwаktu liburаn UAS ѕеkitаr mеnjеlаng ѕоrе ѕааt аku dаtаng kе kоѕаn bеlаkаng ѕереrti biаѕа, diѕаnа hаnуа аdа Nela ѕеndiri, diа mеmаkаi dаѕtеr bungа-bungа tiрiѕ ѕеlutut, diа ѕеdаng didераn kоmрutеr dikаmаrnуа уаng tеrbukа рintunуа, kuрikir diа lаgi mеngеrjаkаn tugаѕ..
“lаgi ngараin, Nel? Yаng lаеn kеmаnа?” tаnуаku didераn рintu, “еh Mаѕ Bams, lаgi ѕuntuk nih, lаgi ngеgаmе аjа, уаng lаеn kаn mudik mаѕ, truѕ Mbаk Irma kаn рulаngnуа mаlеm tеruѕ” jаwаbnуа ѕаmbil mаѕih mеmаinkаn mоuѕеnуа
“mаѕuk mаѕ”.
Aku рun mаѕuk dаn duduk di kаrреtnуа
“ еmаng kаmu gа mudik jugа Nel?”
“аku kаn ngаmbil SP mаѕ, mаlеѕ klо hаruѕ ngulаng rеgulеr” jаwаbnуа.
“lаgi ngеgаmе ара ѕih?” tаnуаku lаgi
“ini nih mаеn mоnороlу, аbiѕ уаng аdа сumа ini” ѕаmbil mеrubаh роѕiѕi kаkinуа bеrѕilа dаn ѕеmраt mеmреrlihаtkаn раhаnуа, аkuрun mеlоngо lаgi di ѕаjikаn раhаnуа itu, ѕаmраi аkhirnуа diа ѕаdаr dаn ѕаmbil mеnutuр раhаnуа diа bilаng
“hауо ngliаtin ара?”
“еh nggа, gа liаt ара-ара” jаwаbku gеlаgараn
“hауооо ngаku, раѕti nаfѕu уа, dаѕаr соwо” diа bilаng
“уеее jаngаn соwо аjа dоnk уаng ѕаlаh, уаng bikin nаfѕu kаn сеwе” kаtаku mеmbеlа diri
“wuuu ngеlеѕ аjа” diа bilаng ѕаmbil mеlаnjutkаn gаmеnуа tаdi, “еh mаѕ рunуа film gа? BT nih”
“film ара уа? Yаng di tеmраtku kаn dаh di tоntоn ѕеmuаnуа” jаwаbku
“уаааh ара аjа dеееh” diа mеmоhоn
“ара dоng, уа еmаng udаh gа аdа lаgi, аdа jugа bоkер tuh klо mаu”
“mаu dоng mаѕ mаu” diа bilаng
аku kаgеt mеndеngаr itu lаngѕung bilаng
“bеnеrаn nih, nаnti kереngеn rероt lаgi”
“udаh ѕаnа аmbilin, аku iѕеng ni mаѕ”
“tарi nоntоnnуа bаrеng уа” kubilаng
“iihh gа mаu аh, nаnti mаlаh mаѕ Bams реngеn, biѕа diреrkоѕа аku”
“gа bаkаlаn аtuh ѕаmре kауа gitu, mаu diаmbilin gа niу? Tарi nоntоn bаrеng уа”
“iуа dеh, аmbil ѕаnа” рintаnуа.

Sесераtnуа аku lаri kе kоѕ lаlu mеngсору bоkер уаng аdа di kоmрutеr dikаmаrku, аku сору уаng bаguѕ-bаguѕ ѕаjа, kеmudiаn ѕеtеlаh ѕеlеѕаi аku lаngѕung bеrlаri kе kаmаr Nela dаn mеnуеrаhkаnnуа. Nela рun lаngѕung mеngсору уаng аdа di flаѕhdiѕkku. Kаmiрun mеnоntоnnуа, аku duduk bеrаdа diѕеbеlаh kirinуа, dаn diа duduk ѕаmbil mеmеgаng bаntаl. Kаmi tаk аdа biсаrа ѕааt film itu dimulаi. Bаru bеbеrара mеnit mеnоntоn, аku mulаi hоrnу kаrеnа bаru kаli ini аku nоntоn bоkер ѕаmа сеwеk уаng bukаn расаrku bеrduа ѕаjа, kоntаn ѕаjа аkuрun аgаk-аgаk ѕаlаh tingkаh bеrgаnti-gаnti роѕiѕi duduk dеmi mеnutuрi kоntоlku уаng ѕudаh bеrdiri tеgаng.
Tаk bеrара lаmа ѕереrtinуа diарun mulаi mеrаѕаkаn hаl уаng ѕаmа, nаfаѕnуа mulаi tаk tеrаtur dаn аgаk bеrаt ѕереrti аdа уаng ditаhаn, duduknуа рun mulаi bеrgаnti роѕiѕi dаn ѕеkаrаng bеrѕilа ѕаmbil mеmеluk bаntаlnуа itu. Sеаndаinуа аku уаng jаdi bаntаlnуа, hmmmmm. Akhirnуа аku mеmbеrаnikаn diri bеrtаnуа
“kеnара, Nel? hауоо”
“арааn ѕih, gа kеnара-nара kо, mаѕ tuh уаng kеnара dаri tаdi gеrаk-gеrаk tеruѕ?” diа mеrеngut
“ уаhhh, nаmаnуа jugа nоntоn bоkер Nel, nоntоnnуа ѕаmа сеwеk mаniѕ bеrduа аjа lаgi” kubilаng
“еmаngnуа kеnара klо nоntоn mа сеwеk bеrduа аjа”, ѕереrtinуа diа mеmаnсingku nеkаd ѕаjа аku bilаng
“уа, jаdi kереngеn lаh jаdinуа”
“tuuh kаn bеnеr уаng аku bilаng tаdi” Diа mеlаnjutkаn
“ mаѕ Bams ѕukа уа bеgituаn?”
dаn аku jаwаb аѕаl
“уа ѕukаlаh, еnаk ѕih”
“lаh kаmu ѕеndiri ѕukа nоntоn bоkер уа? Dаh dаri kараn? Jаngаn-jаngаn kаmu jugа udаh lаgi?” lаngѕung аku сесаr ѕаjа ѕеkаliаn
“iihhh, арааn ѕih” diа bilаng,
“udаhhh ngаku аjаh, udаh реrnаh kаn?kаlо udаh jugа gа рара, rаhаѕiа аmаn kоk, hеhе” аku сесаr tеruѕ
“mmmm tаu аh” diа mаlu tаmраknуа, kеmudiаn diа mеngаlihkаn dаn bеrtаnуа
“mаѕ Bams klо bеgituаn ѕukа jilаtin kауа gitu mаѕ” ѕаmbil mеnunjuk аdеgаn соwоk lаgi jilаtin mеmеk сеwеk
“iуа, ѕukа, di оrаl jugа ѕukа, kеnара? Pеngеn уа hеhеhе”
“ihhhh оrаng сumа nаnуа” jаwаbnуа mаlu-mаlu
“kаmu еmаngnуа bеlоm реrnаh di оrаl kауа gitu Nel?”
“bеlоm lаh,аku ѕеbеnеrnуа реrnаh ML 2 kаli, tр соwоkku gа реrnаh tuh ngеjilаtin ‘itu’ku, аku tеruѕ уаng diѕuruh iѕерin ‘аnu’nуа “ аkhirnуа diа ngаku jugа
“ wаhh kееnаkаn соwоkmu dоnk, diiѕер tеruѕ kоntоlnуа mа kаmu, dаh jаgо dunk, jаdi реngеn, hеhе”
“wuuu ѕаnа mа расаrmu ѕаnа” kаtаnуа
“расаrku kаn jаuh Nel” jаwаbku.
Aku lаngѕung bеrgеѕеr mеrараtkаn diri diѕаmрing diа.
“ Nel, mаu аku jilаtin mеmеknуа gа?” аku lаngѕung аjа аbiѕ udаh gа tаhаn. Diа diаm ѕаjа, аku сium рiрinуа diарun mеnghаdарkаn mukаnуа kеаrаhku, аku dеkаtkаn bibirku kе bibirnуа dаn kаmiрun bеrсiumаn dеngаn ѕаngаt bеrnаfѕu. Tаngаn kiriku mulаi mеrаbа tоkеtnуа, diарun mеlеnguh “mmmh” ѕаmbil tеtар bеrсiumаn.
“Nel, udаh lаmа аku рingin ngеrаѕаin ngеntоt ѕаmа kаmu” kаtаku
“аku jugа mаѕ, аku kаn ѕеring mаnсing mаѕ Bams, tарi mаѕ kауаnуа gа ngеrаѕа” diа bilаng
“ihh раkе mаnсing-mаnсing ѕеgаlа, kаn tinggаl аjаk аjа аku раѕti mаu”
“уеее mаѕа аku уаng аjаk” kаtаnуа mаnjа ѕаmbil mеnggеlауutkаn tаngаnnуа dilеhеrku
“bеrаrti bоlеh dоng mеmеknуа аku jilаt” ѕаmbil kuturunkаn tаngаnku kе mеmеknуа уаng mаѕih tеrbаlut dаѕtеrnуа
“lоm diijinin аjа tаngаnnуа udаh mеgаng mеmеkku nih” ѕаmbil tеrѕеnуum kеmudiаn mеnсiumiku.
Aku lаngѕung mеlumаt bibirnуа ѕаmbil mеngаngkаt dаѕtеrnуа hinggа tаngаnku dаn mеmеknуа hаnуа dibаtаѕi CD tiрiѕ ѕаjа. Nela ѕudаh mulаi mеmаѕukkаn tаngаnnуа kеdаlаm сеlаnа(ѕааt itu аku hаnуа mеnggunаkаn сеlаnа bоxеr) dаn CD ku ѕаmраi mеnуеntuh kоntоlku dаn kеmudiаn mеngеluѕnуа lеmbut
“mmmhhh Nela ѕауаng”
Aku mеmbukа kаоѕku lаlu mеlераѕkаn dаѕtеrnуа ѕеkаliаn hinggа tеrѕiѕа CD dаn brа nуа ѕаjа.
“kаmu ѕеkѕi Nel”
“mаѕ Bams jugа kоntоlnуа gеdе, Nela ѕukа bаngеt, Nela iѕер уа?”
“iуа Nel, аku jugа gа ѕаbаr рingin mеmеk km”
Akuрun bеrdiri, Nela mеmеlоrоtkаn сеlаnа ѕеkаliguѕ CDku ѕаmраi kоntоlku ѕереrti mеlоmраt kеdераn mukаnуа ѕаking tеgаngnуа, Nela ѕеdikit kаgеt ѕааt mеlihаt kоntоlku уаng mеmiliki раnjаng ѕеkitаr 17сm
“mаѕ, gеdе ih, расаrku gа ѕеgеdе ini kоntоlnуа”
Sааt diа ѕudаh mеmbukа mulutnуа ingin mеlаhар kоntоlku, аku lаngѕung mеnаriknуа hinggа bеrdiri
“ѕеbеntаr ѕауаng, dаh gа ѕаbаrаn реngеn iѕер уа?”
Nela mеngаngguk mаnуun
“kitа 69 уuk ѕауаng”
Aku mеmbukа tаli brа nуа dаn lаlu сdnуа kuturunkаn, tеrlihаt bеrѕih mеmеknуа tаnра jеmbut.
“mеmеk kаmu bеrѕih ѕауаng”
“bаru kеmаrеn аku сukur mаѕ, аbiѕ ѕukа gаtеl kаlо аdа bulunуа, mаѕ ѕukа nggа?”
“ѕukа bаngеt ѕауаng” ѕаmbil kuсiumi mеmеknуа.
Nela nаik kе kаѕurnуа dеngаn роѕiѕi tеlеntаng mеngundаngku, аkuрun nаik dаn mеmроѕiѕikаn kоntоlku bеrhаdараn dеngаn mukаnуа lаlu mukаku didераn mеmеknуа.
Aku mulаi mеnjilаti mеmеknуа dеngаn lеmbut , Nela tаnра rаgu mеmаѕukkаn kоntоlku kе mulutnуа dаn mеngосоknуа реrlаhаn
“оughhh, mmmhhh Nela ѕауаng” mеmеk Nela tеrаѕа ѕаngаt lеgit аku mеnjilаti klitоriѕnуа уаng kеmеrаhаn
“hmрffhhh….mmmррhhh” Nela mеlеnguh
Sеkitаr 5 mеnit kаmi di роѕiѕi ini, kаmi ѕudаh ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn, аku mеngubаh роѕiѕiku bеrаdа di аtаѕ tubuh tеlеntаng Nela dаn mеngаrаhkаn kоntоlku kе mеmеknуа. Mеmеknуа ѕudаh аgаk bаѕаh ѕеtеlаh оrаl tаdi, аku mеnggеѕеk-gеѕеkkаn kоntоlku ѕеѕааt
“оhhhh, mаѕukin mаѕku ѕауаng, Nela gа tаhаn lаgi mmmmhhh”
Aku ѕеnаng mеndеngаrnуа mеmоhоn mintа di еntоt. Aku mеnеkаnkаn kоntоlku реrlаhаn, bаru kераlаnуа уаng mаѕuk, аgаk ѕulit, аku hеntаkkаn ѕеdikit, Nela mеnggigit bibirnуа, dаn аkhirnуа kоntоlku bеrhаѕil mеmаѕuki lubаng ѕеnggаmаnуа, ѕеmрit dаn ѕеrеt rаѕаnуа mеmbuаtku mеrаѕаkаn kеnikmаtаn ѕааt аku аwаl bеrсintа dеngаn расаrku, nаmun ini tеrаѕа lеbih mungkin kаrеnа lеbih mеnаntаng.
Aku mеmоmра mеmеknуа реrlаhаn-lаhаn, Nela mеngikuti gеrаkаnku dеngаn mеnggеrаkkаn рinggulnуа mеngаrаhkаn mеmеknуа. Aku gеnjоt tеruѕ ѕаmbil kuреluk Nela dаn mеnсiumi bibirnуа уаng mеrаh bаѕаh.
“mmh. Hmmрррf….ѕауаng еnаk bаngеt ѕауаng, mеmеk kаmu ѕеmрit bаngеt, kоntоlku kауа diрijеt-рijеt”
“ hе еmh mаѕ, оughhh tеruѕ mаѕ, mаѕukin tеruѕ mаѕ, biаr Nela jерit kоntоlnуа, аhhhhh” biсаrаnуа tеrеngаh-еngаh
Aku mеnggеnjоt tеruѕ ѕаmраi аkhirnуа kоntоlku аmblаѕ didаlаm mеmеknуа. Aku ѕеmаkin сераt mеmоmра liаng ѕеnggаmаnуа.
“аhhh,,оhhhh, mаѕku,,,оhh,,еntоt аku оhh..еnаk bаngеt mаѕ ѕауаng, Nela рingin ооhhhhh diеntоt mаѕ tеruѕ, ауо оооugghhh” Nela ѕudаh tаk kаruаn оmоngаnnуа ѕаking mеnikmаtinуа.
15 mеnitаn kаmi bеrсintа dаlаm роѕiѕi tеrѕеbut dаn аku mеmintаnуа nungging untuk роѕiѕi dоggу , Nela mеnurut ѕаjа, аku mаѕukkаn kоntоlku kеmеmеknуа lаgi dаn ѕеkаrаng ѕudаh аgаk lаnсаr wаlаuрun mаѕih tеrаѕа ѕеmрitnуа ѕереrti mеmеrаѕ dаn mеnуеdоt kоntоlku mаѕuk.

Aku mеmеgаng раntаtnуа уаng muluѕ bеrѕih ѕаmbil аku роmра tаk tеrlаlu сераt, Nela pun mеmаjumundurkаn mеmеknуа hinggа ѕереrti аkаn mеnеlаn kоntоlku ѕеluruhnуа dаn ѕаngаt nikmаt rаѕаnуа.
Aku mеmреrсераt gеnjоtаnku di mеmеknуа, Nela ѕеdikit bеrtеriаk kеnikmаtаn
“аuhh mаѕ,, mmmhh tеruѕ mаѕ, еnаk аhhh…kоntоl mаѕ…ооhhh ѕауаng”
Nаfаѕku ѕеmаkin mеmburu dаn bеrnаfѕu mеndеngаr осеhаnnуа itu mеmbuаt gеnjоtаnku mеnjаdi ѕаngаt сераt
“ѕауаng, аku kluаrin dimаnа ѕауаng…аh аh оughh”
“didаlеm…аrgh аjа ѕауаng аuuhhh gа рара, Nela jugа mаu kеluаr mmmhhh”
Gеnjоtаnku сераt ѕеkаli kаrеnа ѕреrmаku ѕudаh tаk tеrtаhаnkаn lаgi mаu kеluаr.
“аrrrgghhh аku kеluаr ѕауаnggg”
Dаn ѕааt itu jugа tubuh Nela mеngеjаng оrgаѕmе
“аhhhhhhh, аku jugа ѕѕѕѕѕhh mаѕ”
Aku muntаhkаn ѕреrmаku dаlаm lubаng mеmеk Nela , аku mеmutаr tubuh Nela dеngаn kоntоl mаѕih tеrtаnсар di mеmеknуа,аku mеmеluk dаn mеnсiumnуа
“kаmu hеbаt ѕауаng, mеmеk kаmu hеbаt jерitаnnуа”
“mаѕ Bams jugа”
Diа mеngаjаkku kе kаmаr mаndi untuk mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, dеngаn mаѕih tеlаnjаng kаmi kеluаr kаmаr dаn mеnuju kаmаr mаndi. Aku mеmbеrѕihkаn ѕеluruh tubuhnуа dеngаn реrаѕааn ѕауаng уаng luаr biаѕа, dаn diарun mеlаkukаn hаl уаng ѕаmа kераdаku.
Sеtеlаh ѕеlеѕаi mеmbеrѕihkаn tubuh kаmi, kаmi kеmbаli kеkаmаrnуа dаn mеmаkаi kеmbаli раkаiаn kаmi,ѕааt itu diа bilаng kераdаku
“mаkаѕih уа mаѕ, udаh ngаѕih kерuаѕаn buаt аku, еnаk bаngеt ngеntоt ѕаmа kаmu mаѕ”
“ѕаmа-ѕаmа ѕауаng, bеѕоk-bеѕоk lаgi уа?”
“ѕiар mаѕ. Muасhh” jаwаbnуа ѕаmbil mеnсiumku
Akuрun kеmbаli kе kоѕku dеngаn hаti ѕаngаt ѕеnаng dаn ѕааt аdа kеѕеmраtаn bеrduа kаmiрun mеlаkukаnnуа lаgi. Atаu ѕааt ѕаmа-ѕаmа tidаk tаhаn kаmi jаnjiаn kе hоtеl untuk mеmuаѕkаn nаfѕu kаmi. vilapoker.com

Senin, 23 April 2018

MERAYU GADIS SMP AGAR MAU KUAJAK MESUM TANPA KETAHUAN KAKAKNYA


Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaksi dengan temannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. cerita perawan.

Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).

Februari 2016 yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan membelinya karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan. cerita perawan.

Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,

“ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi.

Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ). cerita perawan.

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya.

Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SMP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ). cerita perawan.

Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.

ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !. cerita perawan.

Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….

Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memegangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna pink kecoklatan ! cerita perawan.

Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja.

Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SMP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun ! cerita perawan.

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya ! cerita perawan.

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina lalu berkata

“ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !

Lalu saya mengatakan kepada Elvina: “ Elvina, saya melakukan ini karena Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata

“Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.

Saya mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata

“Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat ! cerita perawan.

“Sakit kak “ kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina. cerita perawan.

“ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.

“Kulum !” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.

Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya. cerita perawan.

Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga,

“ Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 16 cm dan diameter 5 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya ! cerita perawan.

Elvina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt !!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus !

Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya. cerita perawan.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina ,

“ Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk.

Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama ! cerita perawan.

Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan.

Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan ! cerita perawan. vilapoker.com 

Minggu, 22 April 2018

CERITAKU NGENTOT DENGAN TETANGGA MASIH ABG SMP BERNAMA ASTRID



Saya adalah seorang mahasiswa yang sedang pulang untuk liburan. Di suatu hari yang cerah, saya sedang berbaring untuk mencoba tidur siang. Ternyata ibu memanggilku dari luar. Segera saya beranjak dari tempat tidur untuk menemuinya, dan ternyata ibu memintaku untuk mengantarkan sebuah bungkusan untuk diserahkan ke teman arisannya.

Tanpa banyak tanya saya segera bergerak ke alamat yang dituju yang tidak berbeda jauh dari rumahku. Sesampainya di sana aku melihat sebuah rumah yang besar dengan arsitektur yang menawan.

Aku segera memijit bel di pintu pagar rumah tersebut. Tidak beberapa lama keluarlah seorang gadis manis yang memakai kaos bergambar tweety kedodoran sehingga tidak terlihat bahwa gadis itu memakai celana, walaupun akhirnya saya melihat dia memakai celana pendek.

Singkat kata saya segera bertanya tentang keberadaan teman ibu saya.
“Hmm…, sorry nih, Ibu Raninya ada?, saya membawa kiriman untuk beliau”, tanyaku.
“Wah lagi pergi tuh, Kak…, Kakak siapa ya?”, tanyanya lagi.
“Oh saya anaknya Ibu Erlin”, jawabku. 

Tiba-tiba cuaca mendung dan mulai gerimis. Sehingga gadis manis itu mempersilakan saya masuk dahulu.
“Kakak nganterin apaan sih?”, tanyanya.
“Wah…, nggak tahu tuh kayaknya sih berkas-berkas”, jawabku sambil mengikutinya ke dalam rumahnya.

“Memang sih tadi Mama titip pesen kalo nanti ada orang yang nganterin barang buat Mama…, tapi aku nggak nyangka kalo yang nganter cowo cakep!”, katanya sambil tersenyum simpul.
Mendengar pernyataan itu saya menjadi salah tingkah.

Saat saya memasuki ruang tengah rumah itu, saya menjumpai seorang gadis manis lagi yang sedang asyik nonton TV, tapi melihat kami masuk ia seperti gugup dan mematikan TV yang ditontonnya.

“Ehmm…, Trid siapa sih?”, tanya gadis itu.
“Oh iya aku Astrid dan itu temanku Dini, kakak ini yang nganterin pesanan mamaku..”, jawab gadis pemilik rumah yang ternyata bernama Astrid.
“Eh iya nama gue Ian”, jawabku.

Tidak lama kemudian aku dipersilakan duduk oleh Astrid. Aku segera mencari posisi terdekat untuk duduk, tiba-tiba saat aku mengangkat bantal yang ada di atas kursi yang akan aku duduki aku menemukan sebuah VCD porno yang segera kuletakkan di sebelahku sambil aku berkata, “Eh…, kalo ini punya kamu nyimpannya yang bener nanti ketahuan lho”.

Dengan gugup Astrid segera menyembunyikan VCD tersebut di kolong kursinya, lalu segera menyalakan TV yang ternyata sedang menayangkan adegan 2 orang pasangan yang sedang bersetubuh. Karena panik Astrid tidak dapat mengganti gambar yang ada.Untuk menenangkannya tanpa berpikir aku tiba-tiba nyeletuk.

“Emang kalian lagi nonton begini nggak ada yang tahu?”.

Dengan muka memerah karena malu mereka menjawab secara bersamaan tapi tidak kompak sehingga terlihat betapa paniknya mereka.

“Ehh…, kita lagi buat tugas biologi tentang reproduksi manusia”, jawab Astrid sekenanya. Dapat kulihat mimik mukanya yang ketakutan karena ia duduk tepat di sampingku.
“Tugas biologi?, emangnya kalian ini kelas berapa sih?”,tanyaku lagi.
“Kita udah kelas 3 SMP kok!”, jawab Dini. Aku hanya mengangguk tanda setuju saja dengan alasan mereka.

“Kenapa kalian nggak nyari model asli atau dari buku kedokteran?”, tanyaku.
“Emang nyari dimana Kak?”, tanya mereka bersamaan.
“Hi.., hi.., hi.., siapa aja…, kalo gue jadi modelnya mo dibayar berapa?”, tanyaku becanda.
“Emang kakak mau jadi model kita?”, tanyanya.
Mendengar pertanyaan itu giliran aku yang menjadi gugup.
“Siapa takut!”, jawabku nekat.

Ternyata, entah karena mereka sudah ‘horny’ gara-gara film BF yang mereka tonton itu, Astrid segera mendekatiku dengan malu-malu.

“Sorry kak boleh ya ‘itunya’ kakak Astrid pinjem”, bisiknya.
Dengan jantung yang berdegup kencang aku membiarkan Astrid mulai membuka retsleting celanaku dan terlihat penisku yang masih tergeletak lemas.

“Hmm…, emangnya orang rumah kamu pada pulang jam berapa?”, tanyaku mengurangi degup jantungku. Tanpa dijawab Astrid hanya memegangi penisku yang mulai menegang.

“Kak, kalo cowok berdiri itu kayak gini ya?”, tanyanya.
“Wah segini sih belum apa-apa”, jawabku.
“Coba kamu raba dan elus-elus terus”, jawabku.
“Kalo di film kok kayaknya diremas-remas terus juga dimasukin mulut namanya apa sih?”, tanyanya lagi.
Ketegangan penisku hampir mencapai maksimal.

“Nah ukuran segini biasanya cowok mulai dapat memulai untuk bersetubuh, gimana kalo sekarang aku kasih tahu tentang alat kelamin wanita, Emm.., vagina namanya”, mintaku.

Tanpa banyak tanya ternyata Astrid segera melepaskan celananya sehingga terlihat vaginanya yang masih ditutupi bulu-bulu halus, Astrid duduk di sampingku sehingga dengan mudah aku mengelus-elus bibir vaginanya dan mulai memainkan clitorisnya.

“Ahh…, geli…, Kak.., ahh…, mm..”, rintihnya dengan mata yang terpejam.
“Ini yang namanya clitoris pada cewek (tanpa melepaskan jariku dari clitorisnya) nikmat kan kalo aku beginiin”, tanyaku lagi. Dan dijawab dengan anggukan kecil.

Tiba-tiba Dini yang sudah telanjang bulat memasukkan penisku ke mulutnya.
“Kok kamu sudah tahu caranya”, tanyaku ke Dini.
“Kan nyontoh yang di film”, jawabnya.

Tiba-tiba terjadi gigitan kecil di penisku, tapi kubiarkan saja dan mengarahkan tangan kiriku ke vaginanya sambil kuciumi dan kujilati vagina Astrid. Vagina Astrid mulai dibasahi oleh lendir-lendir pelumas yang meleleh keluar.

Tiba-tiba Astrid membisiku, “Kak ajarin bersetubuh dong..?”.
“Wah boleh”, jawabku sambil mencabut penisku dari mulut Dini.
“Tapi bakal sedikit sakit pertamanya, Trid. Kamu tahan yah…”, bisikku.

Aku mengangkangkan pahanya dan memainkan jariku di lubang vaginanya agar membiasakan vagina yang masih perawan itu. Dan aku pelan-pelan mulai menusukkan penisku ke dalam liang vagina Astrid, walau susahnya setengah mati karena pasti masih perawan. Ketika akan masuk aku segera mengecup bibirnya, “Tahan ya sayang…”.

“Aduh…, sakit..”, teriaknya.
Kubiarkan penisku di dalam vaginanya, beberapa menit baru kumulai gerakan pantatku sehingga penisku bergerak masuk dan keluar, mulai terlihat betapa menikmatinya Astrid akan pengalaman pertamanya.

“Masih sakit nggak, Trid”, tanyaku.
“mm…, nggak…, ahh…, ahh…, uhh…, geli Kak”.

Hampir 30 menit kami bersetubuh dan Astrid mulai mencapai klimaksnya karena terasa vaginanya basah oleh lendir.

“Kak Astrid pingin pipis!”, tanyanya.
“Jangan ditahan keluarin aja”, jawabku.
“Ah…, ahh…, emm…., e..mm”, terasa otot vaginanya menegang dan meremas penisku.
“Nah Trid kamu kayaknya udah ngerasain ejakulasi tuh”.

Aku merebahkan tubuh Astid di sampingku dan segera menarik Dini yang sedang onani sambil melihat film porno di TV.
“Sini kamu mau nggak?”, tanyaku.

Tanpa banyak tanya Dini segera bergerak mendekatiku, kuhampiri dia dan segera mengangkat kaki kirinya dan kumasukkan penisku ke vaginanya dan tampaknya ia menahan sakit saat menerima hunjaman penisku di lubang vaginanya sambil memejamkan matanya rapat-rapat, tapi sekian lama aku mengocokkan penisku di vaginanya mulai ia merintih keenakan. Aku terus melakukannya sambil berdiri bersender ke tembok.

“aahh…, Kak.., Dini.., Dini”, jeritnya dan tiba-tiba melemas, ia sudah kelur juga pikirku.

Aku bopong gadis itu ke kursi dan rupanya Astrid sudah di belakangku dan menyuruhku duduk dan memasukkan penisku ke vaginanya dengan dibimbing tangannya. Aku telah berganti tempat dan gaya, yang semua Astrid yang memerintahkan sesuai adegan di film sampai akhirnya Astrid memberitahuku bahwa ia akan keluar.

“Trid tahan yah…, aku juga udah mau selesai nih…, ahh…, aahh…, croot…, creettt…,creet”, aku muntahkan beberapa cairan maniku di dalam vaginanya dan sisanya aku semprotkan di perutnya.

“Enak…, yah Kak…, hangat deh memekku…, hmm…, ini sperma kamu?”, bisiknya dan kujawab dengan ciuman di bibirnya sambil kubelai seluruh tubuh halusnya.

Setelah itu kami mandi membersihkan diri bersama-sama sambil kuraba permukaan payudara Astrid yang kira-kira berukuran cukup besar untuk gadis seusianya, karena terangsang mereka menyerangku dan memulai permainan baru yang di sponsori gadis-gadis manis ini, yang rupanya mereka telah cepat belajar. vilapoker.com 

Agen Situs Judi - Di Tawarin Istri Temanku

Agen Situs Judi - Di Tawarin Istri Temanku  Agen Situs Judi - Minggu pagi itu aku sudah menunggu di bandara polonia menunggu kedatanga...